Anak Muda, Mana Kontribusimu?



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Sore-sore gini enaknya buat tulisan pertama buat blog baru nie #eaa.
Teman-teman sudah pada tau kan kata mutiara “Tidak ada seribu langkah tanpa satu langkah pertama”, oleh karena itu saya mengucap terima kasih kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberi kesempatan hingga akhirnya bisa mulai nulis.

Asal teman-teman tau saya tuh dulu ogah banget dengan segala hal yang berbau blog ataupun socmed. FB kepaksa banget dulu buatnya, eh malah dibuatin temen saya dink. Kenapa males? Lha di FB itu temen-temen saya cuma berkeluh kesah, tidak jarang juga upload foto sama pac*r, lain hari nangis nggero-nggero karena udah di-dadah-in, ih ga penting kan itu semua? Sehingga saya dulu menutup mata, telinga, dan hati *ciahh dengan pesbuk.

Seiring berjalannya waktu mulai terketuk juga dengan salah satu pekerjaan mulia bernama “Dakwah”.  Yap, yang kata @MudaBerdakwah ==> “Karena Dakwah Bukan Hanya Tugas Pak Kiyai Saja”. Lalu apa kontribusi saya di jalan ini? Bertemulah saya dengan tulisan Mba Dwis Riyuka (deardwis.blogspot.com) tentang bagaimana kita berbagi. Berbagi tentang kebaikan juga kesabaran seperti yang terdapat pada Al-Ashr ayat 3, bisa dilakukan dengan banyak hal. Apapun potensi kita semua bisa diarahkan di jalan dakwah tersebut. 

  • Hobi desain? Sekarang tak sedikit teman-teman yang bikin desain unyu bertemakan Islam.
  • Seneng ngomong di depan umum? Salurin deh bakat tersebut dalam public speaking untuk mengajak pada Amar Makruf Nahi Munkar. 
  • Suka jualan? Bukankah Rasulullah merupakan seorang pengusaha teladan? Yang tak pernah berpikir dua kali menafkahkan hartanya di jalan Islam?
  • Demen nulis? Oh, itu juga bisa dimanfaatkan untuk berdakwah. Banyak saudara muslim kita yang mendapat hidayah setelah membaca sebuah tulisan yang menggugah.


Dan, ehem, saya merasa ada ketertarikan dalam dunia tulis-menulis. Salah satu guru saya pernah sharing pengalaman apa yang membuatnya tergila-gila menulis,

 “Hingga saya pun menemukan alasan yang menurut saya akan mempertahankan semangat saya untuk terus menulis. Yakni alasan berbagi, menyampaikan ilmu, menginspirasi sebanyak mungkin sesama, meninggalkan jejak sejarah, serta mendapat aliran pahala saat saya di barzah” (Ahmad Rifai Rifan)

Bismillah, semoga saya diberi kemudahan oleh Allah untuk membagi secuil ilmu yang saya punya melalui tulisan. Bahkan ketika saya belum bisa keliling Indonesia maupun dunia, in syaa Allah tulisan saya yang akan mendahului, hehe.

Sobat saya yang baik hatinya *ala-ala Pak Mario gitu xD, saya mengajak kita sebagai pemuda Islam untuk terus mengasah dan memanfaatkan potensi masing-masing untuk kebaikan umat. Bukankah surga terlalu luas untuk kita tempati seorang diri? Masuk surga rame-rame lebih enak bukan? In syaa Allah. Are you ready? Lets goooo !!!

Sahabatmu,

Titin Fitriyani
Semarang, 3 Februari 2015

2 komentar:

  1. Selamat menulis dan selamat berdakwah dengan apapun kebisaan.
    Happy blogging, keep on writing. Semangat, mbak Tifiya!

    BalasHapus
  2. eh mba dwis, terima kasih semangatnya. blog mba telah menginspirasi saya. kalo mau sharing tentang template dll caranya gimana mba?

    BalasHapus