Kampus Nonfiksi - MENJADI EDITOR UNTUK DIRI SENDIRI

#KF Edisi Nonfiksi Roadshow Semarang
Tanggal 29 November 2015 bertempat di Gedung Wanita Semarang berlangsung Kampus Non Fiksi Roadshow Semarang. Acara ini masih serangkaian dengan acara Pesta Buku Semarang 2015. Materi disampaikan oleh Diva Press.

***
Apa itu self edit?

Membaca ulang tulisan yang telah selesai dibuat, memperhatikan keutuhan tulisan, sehingga kita bisa mengetahui apakah tulisan tersebut layak terbit atau tidak.

Kenapa ada self edit, bukankah sudah ada editor?

1.      Memperbesar kemungkinan naskah diterima penerbit.
2.      Memperkecil kesalahan.
Ingat, editor hanya akan terkesan oleh dua jenis tulisan: sangat baik dan sangat buruk.
So, jangan gegabah habis nulis langsung kirim ke penerbit. Biarkan naskah kita melalui tahap self edit dulu, OK?

Landasan mengedit:

1.      KBBI
2.      EYD
3.      Selingkung (kebijakan penulisan tiap penerbit, misal penerbit A menetapkan penulisan sholat, sedangkan penerbit B menetapkan penulisannya salat).

Apa saja yang perlu diedit?

1.      Isi/materi
Baca ulang dan teliti validitas data, sumber, SARA, tabu, sarkas, apakah mengundang kontroversi.

Fokus pada tema dan judul. Kuncinya buat kerangka tulisan (sangat disarankan untuk pemula).

2.      Pola kalimat (SPOK)

3.      Kalimat ambigu

4.      Sistematika penulisan
Naskah yang bagus adalah naskah yang sistematis.
Jangan mengulang penyampaian materi. Jika sudah disebutkan di paragraf pertama maka jangan diulang pada paragraf kelima.
Tulisan yang berbelit dan diulang-ulang, pembaca bosan.

5.      Diksi
Diksi sesuai KBBI
Perkaya kosa kata. Jangan monoton itu-itu saja.

Khazanah kosakata baru:
Setamsil: sama dengan       
Segendang sepercanaan : sama dengan

Jangan ada kesalahan tangkap dengan makna kata sesungguhnya, misalnya:
Bergeming: diam
Acuh: peduli

6.      Tanda baca
“Ayo bikin sate Ana.”
“Ayo bikin sate, Ana.”

“Jangan buang nasi itu, sayang.”
“Jangan buang nasi itu, Sayang.”
 
Bahwa dalam tulisan, tanda baca itu mempengaruhi emosi pembaca. Jadi jangan sampai salah memakai tanda baca karena akan meyebaban perbedaan penafsiran.

Materi disampaikan oleh Qurrotul Ayun (Redaktur bagian buku agama Islam)
www.ayuniverse.com
087 712 901 387
IG @ayunqee

2 komentar:

  1. Selikung itu yang agak mbingungi yah.

    Catet lagi. Thanks share nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi selingkung ranah kerja editor tiap penerbit mba, jadi kita penulis (aamiin)fokus menulis saja :)

      Hapus